Indonesia kini berada diambang penjajahan model baru.

Sebagai sebuah bangsa berdaulat, secara bertahap tapi pasti kita mulai kehilangan kedaulatan dalam berbagai bidang. ….Kita kehilangan harapan di tengah-tengah frustrasi sosial yang semakin meluas. Kita memimpikan kembalinya masa lalu di tengah-tengah ketidak-pastian yang merupakan anak kandung yang lahir dari rahim persaingan bebas ala neo-liberal. Kita memuja pragmatisme jangka pendek di tengah-tengah memudarnya keyakinan akan nilai dan ideologi. Kita menapaki jalan individualisme dan konsumerisme ditengah-tengah memudarnya sikap voluntarisme, soliditas sosial dan kegotongroyongan………..

Kesemuanya…telah menjauhkan kita dari cita-cita masa depan,yakni Indonesia yang menjaga ketertiban umum, Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah, Indonesia yang mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Indonesia yang turut serta dalam menciptakan perdamaian dunia.

Mengalir dari alasan-alasan di atas, Megawati Soekarnoputri bersama PDI Perjuangan sebagai kekuatan politik terpanggil untuk menegaskan dan mengukuhkan kembali ideologi sebagai jalan perjuangan partai melalui Manifesto Nasionalisme-Kerakyatan PDI Perjuangan. Nasionalisme-Kerakyatan mengalami evolusi, penajaman dan kontekstualisasi dari gagasan dasar Bung Karno mengenai Marhaenisme, Pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945, dan Trisakti.

… Ada enam strategi perjuangan yang dikembangkan PDI Perjuangan dalam kerangka melaksanakan ideologi Nasionalisme-Kerakyatan, yaitu : (1) Kedaulatan negara, (2) Nasionalisme, (3) Keadilan sosial, (4) Kemandirian, (5) Demokrasi, dan (6) Pluralisme-Bhineka Tunggal Ika untuk dapat menjadi pilar-pilar utama gerbang ke-Indonesia-an di abad XXI.

Baca Selengkapnya:
http://www.korwilpdip.org/modules/smartsection/item.php?itemid=266

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic